Penilaian Skor APGAR Pada Bayi

by - November 21, 2020

 





Skor APGAR adalah skoring yang digunakan untuk pengklasifikasian derajat keparahan asfiksia bayi.

Dalam sejarahnya metode APGAR skoring ditemukan dan diciptakan pada tahun 1952 oleh ahli anestesi asal Amerika, dr. Virginia Apgar. Metode ini digunakan untuk menilai kondisi kesehatan bayi pada usia 1 menit dan 5 menit setelah kelahirannya.

Berikut cara pengklasifikasian skor APGAR dengan menilai dari masing-masing poin dari A (Appearance atau Warna Kulit), P (Pulse atau Denyut Jantung), G (Grimace atau Respon Refleks), A (Activity atau Aktifitas Tonus Otot) dan R (Respiratory atau Pernapasan)

Kriteria

Nilai 0Nilai 1Nilai 2Akronim
Warna kulitseluruhnya biruwarna kulit tubuh normal merah muda,
tetapi tangan dan kaki kebiruan (akrosianosis)
warna kulit tubuh, tangan, dan kaki
normal merah muda, tidak ada sianosis
Appearance
Denyut jantungtidak ada<100 kali/menit>100 kali/menitPulse
Respons reflekstidak ada respons terhadap stimulasimeringis/menangis lemah ketika distimulasimeringis/bersin/batuk saat stimulasi saluran napasGrimace
Tonus ototlemah/tidak adasedikit gerakanbergerak aktifActivity
Pernapasantidak adalemah atau tidak teraturmenangis kuat, pernapasan baik dan teraturRespiration
Lima kriteria Skor apgar:

Interpretasi skor

Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan dapat diulangi jika skor masih rendah.
Jumlah skorInterpretasiCatatan[3]
7-10Bayi normal
4-6Agak rendahMemerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.
0-3Sangat rendahMemerlukan tindakan medis yang lebih intensif

You May Also Like

1 komentar